Minggu, 26 Desember 2010

FISIOLOGI HEWAN


Sistem Sirkulasi

A. Sistem Sirkulasi pada Hewan
Sistem sirkulasi pada hewan dibedakan menjadi 3, yaitu  :
Sistem difusi : terjadi pada avertebrata rendah seperti paramecium, amoeba maupun hydra belum mempunyai sistem sirkulasi berupa jantung dengan salurannya yang merupakan jalan untuk peredaran makanan. Makanan umumnya beredar keseluruh tubuh karena adanya aliran protoplasma.
Sistem peredaran darah terbuka : jika dalam peredaran-nya darah tidak selalu berada di dalam pembuluh.
         Misal : Arthropoda
Sistem peredaran darah tertutup : jika dalam peredaran-nya darah selalu berada di dalam pembuluh.
         Misal : Annelida, Mollusca, Vertebrata.

1.     Porifera
Belum memiliki sistem sirkulasi khusus, tubuhnya terdiri atas dua lapisan sel, lapisan dalam terdiri atas sel-sel yang disebut koanosit. Koanosit berfungsi menangkap makanan secara fagosit yang selanjutnya disebarkan keseluruh tubuh oleh amoebosit.

2.     Hydra
Pada dinding sebelah dalam dari tubuh Hydra berfungsi sebagai pencerna dan juga berfungsi sebagai sirkulasi.

3.     Platyhelminthes
Sel mesenkim berrfungsi membantu distribusi makanan yang telah dicernakan. Makanan yang tidak dicerna dikeluarkan melalui mulut, misal pada Planaria.

4.     Annelida
Memiliki sistem peredaran darah tertutup, yang terdiri dari pembuluh darah dorsal, pembuluh darah ventral dan lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung, misal pada cacing tanah (Pheretima).
Arah aliran darah :
Lengkung aorta   à  pembuluh ventral  à   kapiler (seluruh jaringa tubuh)  à  pembuluh dorsal  à              lengkung aorta (pembuluh jantung).
Oksigen diabsorbsi melalui kulit dan dibawa pembuluh kapiler menuju ke pembuluh dorsal. Pertukaran darah terjadi paad kapiler. Darah cacing tanah mengandung haemoglobin yang terlarut dalam cairan darahnya.

5.     Mollusca
Memiliki sistem peredaran darah tertutup. Jantung pada hewan ini sudah terdapat atrium (serambi) dan ventrikel (bilik) serta terdapat pembuluh darah vena dan arteri, misal pada keong (Pila globosa).

6.     Arthropoda
Memiliki sistem peredaran darah terbuka. Jantung disebut jantung pembuluh. Darah dan cairan tubuh serangga disebut hemolimfa.
Arah aliran darah :
Bila jantung pembuluh berdenyut maka hemolimfe mengalir melalui arteri ke rongga tubuh à                                 jaringan tubuh tanpa melalui kapiler à                                  jantung pembuluh melalui ostium.
Fungsi hemolimfa adalah mengedarkan zat makanan ke sel-sel. Hemolimfe tidak mengandung haemoglobin sehingga tidak mengikat oksigen dan darah tidak berwarna merah. O2 dan CO2 diedarkan melalui sistem trakea.
                      
7.     Pisces
Jantung ikan terdiri :
2 ruang     :  meliputi 1 atrium (serambi) dan 1 ventrikel (bilik)
Sinus venosus  :  yang menerima darah dari vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.
Arah aliran darah  :
Darah dari jantung keluar melalui aorta ventral menuju insang. Di insang aorta bercabang menjadi arteri brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler (terjadi pertukaran gas yaitu pelepasan CO2 dan pengambilan O2 dari air. Dari kapiler insang darah mengalir ke aorta dorsal, kemudian ke kapiler seluruh tubuh untuk memberikan O2 dan sari makanan serta mengikat CO2 . Selanjutnya darah kembali ke jantung melalui vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.
Peredaran ikan termasuk peredaran darah tunggal (dalam satu kali peredarannya, darah melalui jantung satu kali).

8.     Amphibia
Jantung katak terdiri :
-  3 ruang            :  2 atrium dan 1 ventrikel
-  Sinus venosus  :  menampung darah dari pembuluh
                     besar yang akan masuk ke atrium kanan.
Arah aliran darah  :
Darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri. Darah yang miskin O2 masuk ke atrium kanan dengan perantaraan sinus venosus. Dari atrium darah masuk ke ventrikel sehingga terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan darah yang miskin O2 . Dari ventrikel darah yang kaya O2 dipompa ke jaringan tubuh dan pada saat darah yang miskin O2 dialirkan ke paru-paru ke kulit untuk memperoleh O2.
Peredaran darah katak termasuk peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah melewati jantung 2 kali).

9.     Reptilia
Jantung reptilia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu  :
-  2 atrium         :  -  1 atrium dekster (serambi kanan)
                             -  1 atrium sinister (serambi kiri)
-  2 ventrikel     :  -  1 ventrikel dekster (bilik kanan)
                             -  1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan belum sempurna.
Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.
Pada buaya, sekat ventrikel terdapat suatu lobang yang disebut foramen panizzae yang memungkinkan pemberian O2 ke alat pencernaan dan untuk keseimbangan tekanan dalam jantung sewaktu penyelam di air.
         
10.  Aves
Jantung aves terbagi menjadi 4 ruang, yaitu  :
-  2 atrium         :  -  1 atrium dekster (serambi kanan)
                             -  1 atrium sinister (serambi kiri)
-  2 ventrikel     :  -  1 ventrikel dekster (bilik kanan)
                             -  1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan  sempurna sehingga tidak terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2 . Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.

11.  Mamalia
Jantung mamlia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu  :
-  2 atrium         :  -  1 atrium dekster (serambi kanan)
                             -  1 atrium sinister (serambi kiri)
-  2 ventrikel     :  -  1 ventrikel dekster (bilik kanan)
                             -  1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan  sempurna sehingga tidak terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2 . Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.
 
B.       Sistem Sirkulasi pada Manusia

Fungsi darah :
1.        Sebagai alat transport :
-  O2 dari paru-paru diangkut keseluruh tubuh
-  CO2 diangkut dari seluruh tubuh ke paru-paru
-  Sari makanan diangkut dari jonjot usus ke seluruh
   jaringan yang membutuhkan.
-  zat sampah hasil metabolisme dari seluruh tubuh
   ke alat pengleluaran.
-  Mengedarkan hormon dari kelenjar endokrin (ke-
   lenjar buntu) ke bagian tubuh tertentu.
2.        Mengatur keseimbangan asam dan basa
3.        Sebagai pertahanan tubuh dari infeksi kuman
4.        Untuk mengatur stabilitas suhu tubuh

Skema susunan darah



                                        Eritrosit                            Neutrofil

                                                         Granulosit         Eosinofil                     

                 Sel darah         Leukosit                           Basofil    
                                                                               Limphosit

                                                         Agranulosit    
  
       Trombosit                        Monosit

Darah 

                                                   Air :  ±   91 %
                                                   Protein :albumin, fibrinogen,
                                                                  globulin.
                                                   Sari-sari  makanan : glukosa,                                                                  asam amino, lemak.

                                                   Garam mineral :      natrium
                                                     klorida, natrium bikarbonat
                  Plasma darah                Sisa metabolisme : CO2
                                                    Enzim
                                                -  Hormon
                                                    Antibodi

                  
1.     Sel-sel darah (bagian padat)
a.     Eritrosit (sel darah merah)
Tidak berinti, mengandung Hb (protein yang mengandung senyawa hemin dan Fe yang mempunyai daya ikat terhadap O2 dan CO2), bentuk bikonkav, dibuat dalam sumsum merah tulang pipih sedang pada bayi dibentuk dalam hati. Dalam 1 mm3 terkandung ± 5 juta eritrosit (laki-laki) dan  ± 4 juta eritrosit (wanita).
Setelah tua sel darah merah akan dirombak oleh hati dan dijadikan zat warna empedu (bilirubin).
b.     Leukosit (leukosit)
Mempunyai inti, setiap 1 mm3 mengandung 6000 – 9000 sel darah putih, bergerak bebas secara ameboid, berfungsi melawan kuman secara fagositosis, dibentuk oleh jaringan retikulo endothelium disumsum tulang untuk granulosit dan kelenjar limpha untuk agranulosit.
Leukosit, meliputi  :
-                  Granulosit :  merpakan sel darah putih yang
     bergranula  :
Neutrofil : granula merah kebiruan, bersifat fagosit.
Basofil : granula biru, fagosit.
Eosinofil : granula merah, fagosit.
Agranulosit : merupakan sel darah putih yang
     sitoplasmanya tidak bergranula  :
Monosit : inti besar, bersifat fagosit, dapat bergerak cepat.
Limphosit : inti sebuah, untuk imunitas, tidak dapat bergerak.   
c.      Trombosit (sel darah pembeku)
Tidak berinti dan mudah pecah, bentu tidak teratur, berperan dalam pembekuan darah, keadaan normal 1 mm3 mengandung 200.000 – 300.000 butir trombosit.
Mekanisme pembekuan darah :
                                                                                                             mengeluarkan  
a.  Trombosit pecah                               tromboplastin/
                              faktor antihemofili   trombokinase.




b.  Protombin                                   trombin
                        Ca++  dan Vit.K


c.  Fibrinogen                                   fibrin

Untuk keperluan tertentu, misal dalam proses pengambilan darah dari donor, maka pembekuan darah dapat dihindarkan dengan jalan  :
- Mendinginkan darah mendekati titik bekunya. Tujuannya untuk menhalangi pembentukan trombin.
-  Memberi garam natrium oksalat atau natrium sitrat. Tujuan mengendapkan ion Ca, sehingga pengubahan protrombin menjadi trombin terhambat.
-  Pemberian heparin atau dikumarol yang merupakan zat antikoagulan (anti pembekuan darah). Zat ini digunakan untuk mencegah pembekuan darah dalam transfusi darah dan pada saat operasi.
-  Mencegah persentuhan dengan permukaan yang kasar, misal menggunakan alat pengambil darah yang sangat tajam dan permukaan alat yang licin dan halus.

2.     Plasma darah (cairan darah)
a.      Protein, meliputi :
-  fibrinogen : untuk pembekuan darah
albumin : menjaga tekanan osmotik darah
globulin : membentuk zat kebal / zat antibodi
Berdasarkan kerjanya zat anti dibedakan :
prepsipitin : kerjanya menggumpalkan darah
lisin  : memecah antigen
antitoksin : menetralkan racun
b.     Sari-sari makanan, meliputi :
glukosa
asam amino
asam lemak
gliserin
c.      Garam mineral, meliputi :
kation  :  Na+, K++, Ca++, Mg++
anion   :  Cl-, HCO3-, PO4-
d.     Zat hasil produksi sel, meliputi :
hormon
enzim
antibodi
e.      Zat hasil sisa metabolisme, meliputi :
urea
asam ureat
f.      Gas-gas pelepasan, meliputi  :
O2
CO2
N2           

Golongan Darah

Terdapat 3  sistem penggolongan darah pada manusia :
1.     Sistem MN  : golongan darah digolongkan menjadi 3 yaitu M, MN dan N.
2.     Sistem Rh (Rhesus) : golongan darah manusia di golongkan menjadi 2 yaitu Rh+ dan Rh-.
Orang bergolongan Rh+ di dalam eritrositnya terkandung aglutinogen Rhesus, 85% dimiliki orang berkulit berwarna. Sedang yang bergolongan Rh- dalam eritrositnya tidak terdapat aglutinogen Rhesus, 85% dimiliki orang berkulit putih.
Apabila bayi bergolongan Rh+ berada dalam kandungan ibu bergolongan RH- , dimanadareah ibu sudah terbentuk zat anti Rh+ , maka tubuh bayi akankemasukan zat anti Rh+, dan anak itu akan menderita penyakit kuning sejak lahir yang disebut erythroblastosis foetalis (sel-sel darah merahnya tidak dapat dewasa).
3.     Sistem A, B, O  :  Dr. Landsteiner dan Donath membedakan glongan darah manusia menjadi 4, yaitu A, B, AB dan O.
Golongan darah A : sel darah merahnya mengandung aglutinogen A, sedang dalam plasmanya terdapat aglutinin b atau zat anti B.
Golongan darah B : sel darah merahnya mengandung aglutinogen B, sedang dalam plasmanya terdapat aglutinin a atau zat anti A.
Golongan darah AB : sel darah merah mengandung aglutinogen A dan B, sedang dalam plasmanya tidak terdapat aglutinin a dan b.
Golongan darah O : sel darah merahnya tidak terdapat aglutinogen A dan B, tetapi plasma nya mengandung aglutinin a dan b.
Aglutinogen (antigen) berarti zat yang digumpalkan, sedang aglutinin (zat anti) berarti zat yang menggumpalkan.





D
O
N
O
R

RESPIEN
A g l u t i n i n
A
B
AB
O
Aglutinin
b
a
-
ab

A
B
AB
O


-
+
+
-

+
-
+
-

-
-
-
-

+
+
+
-

Keterangan : 
+       =  terjadi penggumpalan
-           =  tidak terjadi penggumpalan

Secara teori golongan daran AB dapat menerima semua golongan darah disebut respien universal, dan golongan adrah O dapat memberi kepada semua golongan darah disebut donor universal.

Alat Peredaran Darah

Alat peredaran darah terdiri atas jantung (cor) dan pembuluh (vasa darah).
1.     Jantung (cor)
Merupakan alat pemompa darah. Jantung terdiri dari otot jantung (miokardium), selaput jantung (perikardium) dan selaput yang membatasi ruangan jantung (endokardium).
Otot jantung mendapatkan zat makanan dan O2 dari arah melalui arteri koroner. Peristiwa penyumbatan arteri koroner disebut koronariasis.
Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel.
Atrium (serambi)
   Merupakan ruangan tempat masuknya darah dari pembuluh balik (vena). Atrium kanan (dekter) dan atrium kiri (sinister) terdapat katup valvula bikuspidalis. Pada fetus antara atrium kanan danatrium kiri terdapat lubang disebut foramen ovale.
Ventrikel (bilik)
   Ventrikel mempunyai otot lebih tebal dari atrium, dan ventrikel kiri lebih tebal daripada ventrikel kanan, karena berfungsi memompakan darah keluar jantung.  Antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri terdapat katup valvula trikuspidalis.
Saat ventrikel berkontraksi, darah dari ventrikel kiri yang kaya O2 dipompakan menuju aorta. Sedangkan darah dari ventrikel kanan yang kaya CO2 dipompakan melalui arteri paru-paru (arteri pulmonalis). Bila ventrikel mengendur (relaksasi) maka jantung akan menerima darah vari vena cava superior, dan vena cava inferior yang kaya CO2 masuk ke dalam atrium kanan. Sedangkan darah dari pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis) yang kaya O2 masuk ke atrium kiri.
Pada jantung yang mengempis (kontraksi) maka tekanan jantung menjadi maksimum disebut sistole. Keadaan jantung yang relaksasi (mengendur) maksimum, maka tekanan ruang jantung menjadi minimum disebut diastole.
Jantung manusia berdenyut kira-kira 70 – 80 kali setiap menit, sehingga dalam sehari ± 100.000 kali. Pada bayi yang baru lahir berdenyut ± 130 setiap menit. Umur 20 tahun  ± 72 / menit dan 45 tahun ± 75 / menit.
2.   Pembuluh darah
-  Pembuluh nadi (arteri) :  pembuluh darah yang membawa darah dari jantung.
-  Pembuluh vena (balik) : pembuluh darah yang membawa darah ke jantung.

Perbedaan antara arteri dan vena.


Obyek


Arteri  (pembuluh nadi)

Vena (pembuluh balik)

Dinding
Aliran
Darah

Tekanan

Letak
Katup


Nama



Tebal, elastis
Meninggalkan jantung
Kaya O2 kecuali arteri pulmonalis.
Jika terpotong darah memancar.
Agak ke  dalam
Hanya satu dipangkal aorta.

Sesuai dengan organ yang dituju.

Tipis, kurang elastis
Menuju ke jantung
Kaya CO2 kecuali vena pulmonalis.
Jika terpotong, darah hanya menetes.
Di permukaan tubuh
Banyak terdapat di sepanjang vena yang besar.
Sesuai dengan organ yang ditinggalkan.

Macam-macam peredaran darah  :
1.   Peredaran darah kecil, melalui  :
      Ventrikel kanan  à  arteri pulmonalis  à  paru-paru  à vena pulmonalis  à  atrium kiri.
      Atau :
      Jantung  à  paru-paru  à jantung 
2.   Peredaran darah besar, melalui  :
      Ventrikel kiri  à  aorta   à  arteri  à  arteriola  à  kapiler  à  venula  à  vena  à  vena cava superior dan vena cava inferior  à  atrium kanan.
      Atau  :
      Jantung  à  seluruh tubuh  à jantung
3.   Sistem portae
      Darah sebelum masuk kembali ke jantung terlebih dahulu masuk ke dalam suatu organ yang disebut sistem portae.
      Pada mamalia/ manusia hanya terdapat satu sistem portae yaitu sistem portae hepatica.

Pembuluh limpha (pembuluh getah bening)

1.   Pembuluh limpha dada kanan (ductus limfaticus dekster).
      Menerima aliran limpha dari daerah kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, lengan kanan yang bermuara di pembuluh balik di bawah selangka kanan.
2.   Pembuluh limpha dada kiri (ductus thoracikus).
      Menerima aliran limpha dari bagian lain danbermuara di pembuluh balik di bawah selangka kiri. Pembuluh inimerupakan tempat bermuaranya pembuluh-pembuluh kil atau pembuluh lemak, yaitu pembuluh yang mengumpulkan asam lemak, yang diserap oleh usus.
Pada kelenjar limpha dibuat sel-sel darah putih limfosit yang berperan dalam pemberantasan kuman penyakit.
Perbedaan peredaran limpha dengan peredaran darah





Peredaran darah


Peredaran limpha
( limpha )

1.

2.


3.

4.

5.

Sistem per-edaran.
Yang dialir kan.

Tenaga pendorong.
Zat yang di angkut.
Pembuluh-nya

Tertutup

Darah, berwarna merah.

Kontraksi otot jantung.
O2, CO2, protein, gula.
Arteri dan vena.

Terbuka

Getah bening, ber-warna kuning ke-putihan.
Kontraksi otot rangka.
Lemak (asam lemak + gliserin).
Pembuluh getah be-ning (duktus torak-sikus dan duktus limfatikus dekster)



Gangguan pada sistem sirkulasi

1.        Hemofili : darah sukar membeku akibat faktor keturunan (genetis).
2.        Anemia : penyakit kurang darah, akibat kandungan Hb rendah, kurangnya eritrosit atau menurunnya volume darah dari normal.
3.        Polistemia : kelebihan eritrosit akibat meningkatnya viskositas (kekentalan) darah.
4.        Leukimia : kanker darah, akibat bertambahnya leukosit yang tidak terkendali.
5.        Leukopenia : menurunnya jumlah leukosit karena infeksi kuman tifus sehingga eritrosit dapat menurun hingga 3000 per mm3.
6.        Thalasemia : rendahnya daya ikat eritrosit terhadap O2 karena kegagalan pembentukan haemoglobin (eritrosit pecah). Penyakit ini genetis.
7.        Sklerosis : pengerasan pembuluh nadi akibnat endapan senyawa lemak atau zat kapur.
Aterosklerosis, bila endapannya lemak.
Arteriosklerosis, bila endapannya zat kapur.
8.        Trombus & embolus : penyakit jantung yang disebabkan oleh penggumpalan di dalam arteri koroner.
9.        Koronarialis :  penyempitan arteri koroner pada jantung.
10.     Varises :  pelebaran pembuluh vena dan umumnya di bentis, sedang yang di anus disebut ameien (hemoroit).
11.     Hipertensi :  tekanan darah tinggi.
12.     Hipotensi :  tekanan darah rendah.
13.     Eritroblastosis fetalis : penyakit kuning bayi, karena kerusakan darah bayi yang baru lahir akibat kemasukan aglutinin dari luar.
14.     Blue baby : bayi warna biru waktu lahir akibat kelainan jantung (foramen ovale tidak menutup).  
               
C.      Sistem Imunitas (Kekebalan) pada Manusia

Sel darah putih bertanggungjawab dalam respons kekebalan. Jika ada zat asing (kuman) masuk ke dalam tubuh, maka beberapa leukosit akan membuat antibodi. Antibodi adalah protein sederhana (gamaglobulin) yang dihasilkan oleh limphosit atau larut ke dalam plasma darah sebagai reaksi terhadap serangan suatu antigen.


Macam-macam kekebalan tubuh :
1.   Kekebalan aktif : kekebalan tubuh yang diperoleh karena tubuh membuat antibodi sendiri, meliputi :
      -  kekebalan aktif buatan :  kekebalan  tubuh  yang  di
                peroleh setelah mendapatkan vaksinasi.
      -  kekebalan aktif alami :   kekebalan  tubuh   yang  di
                peroleh setelah seseorang sembuh dari sakit.
2.   Kekebalan pasif :  kekebalan yang terjadi bukan karena tubuh membuat antibodi sendiri, meliputi :
      -  kekebalan pasif buatan :  diperoleh   setelah   tubuh
                mendapat  antibodi   sudah   jadi   yang  terlarut
                dalam serum.  Kekalan  ini  bersifat  sementara.
                Misal suntikan ATS (Anti Tetanus Serum).
      -  kekebalan pasif alamiah : bila kekebalan diperoleh
                dari ibu selama di dalam kandungan.
                Antibodi masuk dari ibu  ke fetus  melalui  pla-
                senta atau melalui air susu (ASI) setelah lahir.

Jantung dan Sistem Sirkulasi Manusia

Satu detakan jantung kita menunjukkan satu pengiriman darah ke seluruh tubuh. Setiap hari, 2000 galon darah yang membawa oksigen dan nutrisi mengalir melalui pembuluh darah yang menghubungkan berbagai organ dan bagian tubuh lainnya. Inilah alasan mengapa jantung dan sistem sirkulasi darah (atau sistem kardiovaskuler) adalah penyokong utama kehidupan manusia.
Ada dua pemeran utama dalam sistem sirkulasi manusia, yakni jantung dan pembuluh darah.

Jantung adalah sebuah organ berotot yang bertugas memompa darah ke seluruh organ tubuh dengan melakukan kontraksi berirama secara repetitif. Untuk memompa darah, jantung biasanya berdetak 60 hingga 100 kali per menit, atau lebih cepat bila dibutuhkan.
Detakan itu ditentukan oleh pesan yang dikirimkan oleh tubuh ke jantung. Pesan itulah yang menentukan kapan jantung memompa lebih banyak atau lebih sedikit darah, tergantung kebutuhan individu. Ketika kita tidur, jantung akan memompa secukupnya karena organ-organ tubuh hanya membutuhkan sedikit oksigen saat beristirahat. Sebaliknya, saat tubuh kita merasa ketakutan atau berolahraga, organ tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen sehingga jantung pun akan memompa lebih banyak darah.
Darah yang dipompa keluar jantung akan dialirkan melalui dua sirkulasi.
Sirkulasi pertama, yakni sirkulasi pulmoner, adalah sirkulasi darah yang bermula saat darah keluar dari rongga bilik kanan ke paru-paru lalu kembali ke rongga serambi kiri jantung. Setelah meninggalkan bilik kanan, darah mengalir melalui pembuluh kapiler yang mengelilingi kantong-kantong udara di paru-paru. Di sinilah darah menyerap oksigen (yang kita hirup) dan melepaskan karbondioksida (yang kita keluarkan melalui hembusan napas).
Selanjutnya, darah di serambi kiri akan dialirkan ke bilik kiri. Sirkulasi sistemik pun dimulai saat darah yang kaya akan oksigen itu dialirkan ke luar dari bilik kiri melalui aorta ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru. Darah kemudian kembali ke jantung melalui serambi kanan.
Beberapa Penyakit yang Berhubungan dengan Jantung dan Sistem Sirkulasi Manusia
1. Tekanan Darah Tinggi/Rendah
Nilai tekanan darah seseorang ditentukan oleh tekanan sistolik dan diastolik. Tekanan sistolik adalah tekanan yang dihasilkan saat jantung memompa darah melalui arteri ke seluruh tubuh, sementara tekanan diastolik merupakan tekanan yang dialami oleh arteri saat jantung beristirahat di setiap detak/pemompaan.
Tekanan darah yang normal adalah sekitar atau di bawah 120/8o mmHg. Bila tekanan darah seseorang sering berada di atas angka itu, maka dianggap mengalami hipertensi (tekanan darah tinggi). Bila tekanan darahnya ada di 90/60 atau di bawahnya, maka dianggap mengalami hipotensi (tekanan darah rendah).
2. Penyakit Jantung Koroner
Ini adalah kelainan jantung yang paling sering dialami oleh orang dewasa. Penyakit ini disebabkan oleh ateroskeloris, yaitu penumpulan plak lemak, kalsium, dan sel mati di bagian dalam arteri koroner (pembuluh yang dilewati darah saat menuju ke jantung) sehingga menghambat aliran darah.
Akibatnya, otot-otot jantung akan rusak karena kekurangan oksigen. Selain itu, penyakit jantung koroner juga dapat memicu terjadinya serangan jantung.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang serangan jantung, Anda dapat membacanya di artikel yang berjudul Serangan Jantung ini.
3. Kolesterol Tinggi
Kolesterol adalah substansi yang ditemukan di sel-sel tubuh, darah, dan beberapa makanan yang kita konsumsi. Terlalu banyak kolesterol dalam darah, dikenal dengan nama hiperkolesterolemia atau hiperlipidemia, dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan memicu serangan jantung.

Jumat, 24 Desember 2010

MIKROBIOLOGI

FUNGI

Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda (ingat metamorfosis pada serangga atau katak). Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara :dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk spora adalah Rhizopus. Contoh jamur yang membentuk tunas adalah Saccharomyces. Hifa jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah. Ilmu yang mempelajari fungi disebut mikologi


STRUKTUR FUNGI
Sruktur fungi terdiri atas hifa atau misellium, spora seksual dan aseksual, badan buah, dasar badan buah dan tangkai badan buah. Misellium merupakan kumpulan beberapa filament yang dinamakan hifa (Pelczar, 1986). Beberapa fungi yang hidup secara parasit pada lingkungan akuatik antara lain adalah kelompok cendawan Oomycetes, yaitu Saprolegnia, Achlya, dan Aphanomyces


ANATOMI JAMUR (FUNGI)
Yang dimaksud badan dari fungi adalah bagian panjang, terdapat susunan filamen longgar yang disebut hifa (hyphae).
Hifa dipisahkan oleh dinding sel yang disebut septa. Pada kebanyakan jamur, hifa dipisahkan menjadi satu unit sel yang disebut septate hyphae. Pada beberapa fungi, hifa tidak mempunyai septa dan terlihat seperti sel panjang multinukleus yang disebut coenocytic hyphae. Sitoplasma bergerak melalui hifa menembus pori-pori pada septa. Dibawah kondisi lingkungan yang baik, hifa tumbuh membentuk massa filamen yang disebut miselium.


MACAM-MACAM FUNGI
Zygomycota
Kelompok jamur ini memiliki hifa yang tidak bersekat (lihat gambar 1.1) .Bila kita amati sepotong tempe yang masih mentah, akan tampak benang-benang halus yang berwarna putih. Benang-benang halus itulah yang disebut hifa. Miselium yang dibentuk oleh hifa menyatukan butir-butir kedelai. Jamur tempe disebut Rhizopus. Ascomycota


Peranan Anggota Zygomycotina Dalam Kehidupan Manusia
No
Nama Jamur
Peranan
1.
2.
3.
4.
5.
Rhizopus stolonifer
Ryzopus Oryzae
Mucor
Mucor parasiticus
Endomikoriza
ü Parasit dan penyebab pembusukan pada tanaman ubi jalar, buah arbei
ü Saprofit pada biji – bijian untuk pembuatan tempe.
ü Dalam industri digunakan sebagai penghasil asam fumarat, bahan dasar kortison
ü Untuk Pembuatan tempe
ü Untuk pembuatan tempe
ü Penyebab penyakit kulit
ü Jamur ini ada yang hidup bersimbiosis dengan akar anggrek, sayuran (kol, bit, dll), yang ber guna untuk merangsang pertumbuhan bintil akar polong-polongan yang bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium dan mempercepat fiksasi N.


Ascomycota
Kelompok jamur ini memiliki hifa yang bersekat-sekat. Ciri khas Ascomycota adalah memiliki alat pembentuk spora yang disebut Askus. Askus tersebut berkumpul dalam badan yang disebut Askokarp. Nama spora jamur ini disebut askopora. Contoh ascomycota adalah Penicilium, Xylaria dan Saccharomyces.
Peranan Ascomycotina dalam Kehidupan Manusia
No
Nama Jamur
Peranan
1.
2.
3.
4.
5.
Nectria
Xylaria
Nummularia discreta
Saccharomyces cerevisiae
Saccharomyces sake
ü Parasit pada pohon / penyakit kayu
ü Saproba
ü Parasit pada pohon apel
ü Pembuatan bir / alcohol, pengembang roti
ü Pembuatan tape



Basidiomycota
Kelompok jamur ini memiliki hifa yang bersekat-sekat. Contoh basidiomycota adalah jamur merang
Peranan Jamur Basidiomycotina Dalam Kehidupan Manusia
No
Nama Jamur
Peranan
1.
2.
3.
4.
5.
Morchella Conica
Amanita Phalloides
Amanita Muscaria
Ustilago Zeae
Ustilago Virens
ü Penghasil racun helvella
ü Penghasil racun phallin/penghancur erytrosit
ü Penghasil racun muskarin yang berbahaya/dapat mematikan
ü Parasit pada tanaman jagung
ü Parasit pada tanaman padi

Deutromycetes
Kelompok jamur ini disebut jamur tidak sempurna, karena cara perkembangbiakan generatifnya belum jelas. Contoh jamur tidak sempurna adalah jamur oncom.
Peranan Deutromycotina Dalam Kehidupan Manusia
No
Nama Jamur
Peranan
1.
2.
3.
4.
5.
Monilia Sitophila
Rhyzoctona solani
Trychophyton purpereum
Candida albanicans
Epidermophyton flooscosum
ü Pembuatan oncom
ü Parasit pada kentang
ü Penyebab penyakit rangen
ü Parasit pada mulut
ü Penyebab penyakit kaki atlit



Lichenes
Lumut kerak sebenarnya adalah dua jenis makhluk hidup yang saling bersimbiosis. Kedua jenis makhluk hidup tersebut adalah ganggang hijau biru dan jamur dari kelompok Ascomycota.



PERTUMBUHAN DAN REPRODUKSI
Reproduksi fungi dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, fungi menghasilkan spora. Spora fungi berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi ada pula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, fungi memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi fungi dewasa.
Reproduksi secara seksual pada fungi terjadi melalui dua tahap, plasmogami dan kariogami. Pada tahap plasmogami (peleburan sitoplasma) dua sel haploid (membawa seperangkat kromosom) melebur di dalam basidium membentuk dikarion (dua inti) tetapi kedua inti sel tidak ikut melebur. Pada tahap kariogami (peleburan inti) kedua inti sel melebur membentuk inti diploid (membawa sepasang / dua perangkat kromosom). Inti sel diploid dalam basidium selanjutnya mengalami pembelahan meiosis membentuk inti haploid dan dikemas dalam bentuk spora.

PERANAN FUNGI
Peranan fungi dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun yang menguntungkan. Fungi yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara lain sebagai berikut.
1.Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi.
2.Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan oncom.
3.Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri keju, roti, dan bir.
4.Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
5.Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa fungi juga mempunyai peranan yang merugikan, antara lain sebagai berikut.
1.Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit rebah semai.
2. Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman kentang.
3. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.
4.Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
5.Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia.
6.Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.


Fungi / Jamur
Fungi / jamur memiliki nama daerah antara lain adalah : cendawan, lapuk, kulat, kapang. Ilmu khusus mempelajari tentang jamur dinamakan Mikologi
Sifat – sifat Fungi / Jamur
Fungi / jamur memiliki sifat – sifat antara lain :
Ø Tubuh tersusun atas banyak sel (multiseluler), tetapi ada pula yang tersusun atas satu sel (uniseluler), contoh saccharomyces.
Ø Selnya berbentuk memanjang, tipe eukariotik, dinding sel umumnya dari zat khitin dan hanya sebagian kecil memiliki dinding sel dari selulosa, serta tidak berklorofil.
Ø Bentuk tubuh yang bersel banyak (multiseluler) berupa benang / hifa. Hifa yang bercabang-cabang disebut miselium. Hifa tersebut ada yang bersekat dan ada yang tidak bersekat.
Ø Reproduksi dapat terjadi secara vegetatif (aseksual) dan secara generatif (seksual)
v Pada pembiakan vegetatif (aseksual), missal dengan :
a. Pembentukkan spora aseksual
b. Pembelajan tubuh atau bertunas
c. Fragmentasi hifa (pemisahan dari hifa)
v Pada pembiakan generatif (seksual), yaitu dengan persatuan dua buah gamet.
Ø Memiliki daur keturunan diploid (2n) yang singkat
Ø Cara hidup sebagai heterotof (hidup tergantung pada makhluk lain atau makanan yang diserab dari lingkungan berupa zat organic.
Berdasarkan keadaan makhluk yang diperlukan sebagai sumber zat organic, dapat dikelompokkan menjadi :
a. Parasit, bila makhluknya masih hidup
b. Saprofitik bila makhluknya sudah mati
Ø Habitat, tempat yang berair, lembab, gelap, redup.



Simbiosis Fungi / Jamur Dengan Tumbuhan dan Alga
Mikorhiza adalah akar tumbuhan yang bersimbiosis mutualis dengan sejenis jamur. Jenis jamur yang dapat bersimbiosis dengan akar tumbuhan pada umumnya dari golongan Zygomycotina, Ascomycotina, atau Basidiomycotyina.
Ada dua tipe mikorhiza yaitu :
1. Ektomikorhiza, bila hifa jamur yang bersimbiosis dengan akar itu hanya menembus sampai pada epidermis saja.
2. Endomikorhiza, bila hifa jamur yang bersimbiosis dengan akar itu menembus sampai ke bagian korteks.
Liken yang disebut pula sebagai lumut kerak merupakan bentuk simbiosis antara jamur dengan alga / ganggang, yang bersifat saling menguntungkan. Jenis jamur yang dapat bersimbiosis ini pada umumnya dari golongan ascomycotina atau basidiomycotyna, sedang alganya dari golongan Chlorophyta. Keuntungan yang saling diperoleh selama bersimbiosis adalah sebagai berikut :
F Jamur memperoleh makanan dari hasil fotosintesisnya alga, ganggang
F Alga / ganggang memperoleh air dan mineral dari jamur
Ciri-ciri khusus Liken
¤ Liken umumnya berbentuk talus yang tipis, pada x melintangnya terlihat di bagian luar miselium yang kompak dan di sebelah dalamnya terdapat hifa yang susunannya tidak kompak. Di antaranya terdapat sel-sel / koloni alga.
F Habitat, tempat-tempat yang kering seperti pada batu-batuan, kulit batang / daun tertentu dan pada tanah yang sedikit basah. Liken melekat pada habitat dengan rizoidnya.
¤ Reproduksi secara aseksual / vegetatif, antara lain :
F Fragmentasi atau dengan soredium, yaitu beberapa sel alga / ganggang yang terbungkus oleh hifa terdapat pada permukaan liken, bentuknya seperti paying.
F Spora pada askus / tubuh buah yang bentuknya seperti mangkuk (ini untuk anggota jamurnya). Spora tersebut akan tumbuh, dan apabila bertemu dengan spesies ganggang akan membentuk talus baru.
F Pembelahan (ini untuk anggota alga / ganggangnya).