Sistem Sirkulasi
A.
Sistem Sirkulasi pada Hewan
Sistem sirkulasi pada hewan
dibedakan menjadi 3, yaitu :
Sistem difusi : terjadi pada
avertebrata rendah seperti paramecium, amoeba maupun hydra belum
mempunyai sistem sirkulasi berupa jantung dengan salurannya yang merupakan
jalan untuk peredaran makanan. Makanan umumnya beredar keseluruh tubuh karena
adanya aliran protoplasma.
Sistem peredaran darah
terbuka : jika dalam peredaran-nya darah tidak selalu berada di dalam pembuluh.
Misal : Arthropoda
Sistem peredaran darah
tertutup : jika dalam peredaran-nya darah selalu berada di dalam pembuluh.
Misal : Annelida, Mollusca, Vertebrata.
1.
Porifera
Belum memiliki sistem
sirkulasi khusus, tubuhnya terdiri atas dua lapisan sel, lapisan dalam terdiri
atas sel-sel yang disebut koanosit. Koanosit berfungsi menangkap makanan secara
fagosit yang selanjutnya disebarkan keseluruh tubuh oleh amoebosit.
2.
Hydra
Pada dinding sebelah dalam
dari tubuh Hydra berfungsi sebagai pencerna dan juga berfungsi sebagai
sirkulasi.
3.
Platyhelminthes
Sel mesenkim berrfungsi
membantu distribusi makanan yang telah dicernakan. Makanan yang tidak dicerna
dikeluarkan melalui mulut, misal pada Planaria.
4.
Annelida
Memiliki sistem peredaran
darah tertutup, yang terdiri dari pembuluh darah dorsal, pembuluh darah ventral
dan lima pasang
lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung, misal pada cacing tanah (Pheretima).
Arah aliran darah :
Lengkung aorta
à pembuluh ventral à kapiler (seluruh jaringa
tubuh) à pembuluh dorsal
à
lengkung aorta (pembuluh jantung).
Oksigen diabsorbsi melalui
kulit dan dibawa pembuluh kapiler menuju ke pembuluh dorsal. Pertukaran darah
terjadi paad kapiler. Darah cacing tanah mengandung haemoglobin yang terlarut
dalam cairan darahnya.
5.
Mollusca
Memiliki sistem peredaran
darah tertutup. Jantung pada hewan ini sudah terdapat atrium (serambi) dan ventrikel
(bilik) serta terdapat pembuluh darah vena dan arteri, misal pada keong (Pila
globosa).
6.
Arthropoda
Memiliki sistem peredaran
darah terbuka. Jantung disebut jantung pembuluh. Darah dan cairan tubuh
serangga disebut hemolimfa.
Arah aliran darah :
Bila jantung pembuluh
berdenyut maka hemolimfe mengalir melalui arteri ke rongga tubuh à
jaringan tubuh tanpa melalui kapiler
à
jantung pembuluh melalui ostium.
Fungsi hemolimfa adalah
mengedarkan zat makanan ke sel-sel. Hemolimfe tidak mengandung haemoglobin
sehingga tidak mengikat oksigen dan darah tidak berwarna merah. O2
dan CO2 diedarkan melalui sistem trakea.
7.
Pisces
Jantung ikan terdiri :
- 2 ruang
: meliputi 1 atrium (serambi) dan 1 ventrikel (bilik)
- Sinus venosus
: yang menerima darah dari vena kardinalis anterior dan vena kardinalis
posterior.
Arah aliran darah :
Darah dari jantung keluar
melalui aorta ventral menuju insang. Di insang aorta bercabang menjadi arteri
brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler (terjadi pertukaran gas yaitu
pelepasan CO2 dan pengambilan O2 dari air. Dari kapiler
insang darah mengalir ke aorta dorsal, kemudian ke kapiler seluruh tubuh untuk
memberikan O2 dan sari makanan serta mengikat CO2 .
Selanjutnya darah kembali ke jantung melalui vena kardinalis anterior dan vena
kardinalis posterior.
Peredaran ikan termasuk peredaran
darah tunggal (dalam satu kali peredarannya, darah melalui jantung satu kali).
8.
Amphibia
Jantung katak terdiri :
- 3 ruang
: 2 atrium dan 1 ventrikel
- Sinus venosus : menampung darah dari pembuluh
besar yang akan masuk ke atrium
kanan.
Arah aliran darah :
Darah yang kaya O2
dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri. Darah yang miskin O2
masuk ke atrium kanan dengan perantaraan sinus venosus. Dari atrium darah masuk
ke ventrikel sehingga terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan
darah yang miskin O2 . Dari ventrikel darah yang kaya O2
dipompa ke jaringan tubuh dan pada saat darah yang miskin O2
dialirkan ke paru-paru ke kulit untuk memperoleh O2.
Peredaran darah katak
termasuk peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah melewati
jantung 2 kali).
9.
Reptilia
Jantung reptilia terbagi
menjadi 4 ruang, yaitu :
- 2 atrium
: - 1 atrium dekster
(serambi kanan)
- 1 atrium sinister (serambi kiri)
- 2
ventrikel : - 1 ventrikel dekster (bilik
kanan)
- 1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di antara ventrikel
kiri dan ventrikel kanan belum sempurna.
Peredaran darah reptilia
merupakan peredaran darah ganda.
Pada buaya, sekat ventrikel
terdapat suatu lobang yang disebut foramen panizzae yang memungkinkan pemberian
O2 ke alat pencernaan dan untuk keseimbangan tekanan dalam jantung sewaktu
penyelam di air.
10.
Aves
Jantung aves terbagi menjadi
4 ruang, yaitu :
- 2 atrium
: - 1 atrium dekster
(serambi kanan)
- 1 atrium sinister (serambi kiri)
- 2
ventrikel : - 1 ventrikel dekster (bilik
kanan)
- 1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di antara ventrikel
kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi percampuran
darah yang kaya O2 dan yang miskin O2 . Peredaran darah
reptilia merupakan peredaran darah ganda.
11.
Mamalia
Jantung mamlia terbagi
menjadi 4 ruang, yaitu :
- 2 atrium
: - 1 atrium dekster
(serambi kanan)
- 1 atrium sinister (serambi kiri)
- 2
ventrikel : - 1 ventrikel dekster (bilik
kanan)
- 1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di antara ventrikel
kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi percampuran
darah yang kaya O2 dan yang miskin O2 . Peredaran darah
reptilia merupakan peredaran darah ganda.
B. Sistem Sirkulasi pada Manusia
Fungsi darah :
1.
Sebagai alat transport :
- O2 dari
paru-paru diangkut keseluruh tubuh
- CO2
diangkut dari seluruh tubuh ke paru-paru
- Sari makanan
diangkut dari jonjot usus ke seluruh
jaringan yang
membutuhkan.
- zat sampah hasil
metabolisme dari seluruh tubuh
ke alat
pengleluaran.
- Mengedarkan hormon
dari kelenjar endokrin (ke-
lenjar buntu)
ke bagian tubuh tertentu.
2.
Mengatur keseimbangan asam dan basa
3.
Sebagai pertahanan tubuh dari infeksi kuman
4.
Untuk mengatur stabilitas suhu tubuh
Skema susunan darah
Eritrosit
Neutrofil
Granulosit
Eosinofil
Sel darah
Leukosit
Basofil
Limphosit
Agranulosit
Trombosit
Monosit
Darah
Air : ± 91 %
Protein :albumin, fibrinogen,
globulin.
Sari-sari makanan : glukosa,
asam
amino, lemak.
Garam mineral : natrium
klorida, natrium bikarbonat
Plasma
darah
Sisa metabolisme : CO2
Enzim
- Hormon
Antibodi
1. Sel-sel darah (bagian padat)
a. Eritrosit (sel darah merah)
Tidak berinti, mengandung Hb
(protein yang mengandung senyawa hemin dan Fe yang mempunyai daya ikat terhadap
O2 dan CO2), bentuk bikonkav, dibuat dalam sumsum merah
tulang pipih sedang pada bayi dibentuk dalam hati. Dalam 1 mm3
terkandung ± 5 juta eritrosit (laki-laki) dan ± 4 juta eritrosit
(wanita).
Setelah tua sel darah merah
akan dirombak oleh hati dan dijadikan zat warna empedu (bilirubin).
b.
Leukosit (leukosit)
Mempunyai inti, setiap 1 mm3
mengandung 6000 – 9000 sel darah putih, bergerak bebas secara ameboid,
berfungsi melawan kuman secara fagositosis, dibentuk oleh jaringan retikulo
endothelium disumsum tulang untuk granulosit dan kelenjar limpha untuk
agranulosit.
Leukosit, meliputi :
-
Granulosit : merpakan sel darah putih yang
bergranula :
Neutrofil : granula merah kebiruan, bersifat fagosit.
Basofil : granula biru, fagosit.
Eosinofil : granula merah, fagosit.
- Agranulosit :
merupakan sel darah putih yang
sitoplasmanya tidak bergranula :
Monosit : inti besar, bersifat fagosit, dapat bergerak
cepat.
Limphosit : inti sebuah, untuk imunitas, tidak dapat
bergerak.
c. Trombosit (sel darah pembeku)
Tidak berinti dan mudah
pecah, bentu tidak teratur, berperan dalam pembekuan darah, keadaan normal 1 mm3
mengandung 200.000 – 300.000 butir trombosit.
Mekanisme pembekuan darah :
mengeluarkan
a. Trombosit
pecah
tromboplastin/
faktor antihemofili trombokinase.
b.
Protombin
trombin
Ca++ dan Vit.K
c.
Fibrinogen
fibrin
Untuk keperluan tertentu,
misal dalam proses pengambilan darah dari donor, maka pembekuan darah dapat
dihindarkan dengan jalan :
- Mendinginkan darah
mendekati titik bekunya. Tujuannya untuk menhalangi pembentukan trombin.
- Memberi garam
natrium oksalat atau natrium sitrat. Tujuan mengendapkan ion Ca, sehingga
pengubahan protrombin menjadi trombin terhambat.
- Pemberian heparin
atau dikumarol yang merupakan zat antikoagulan (anti pembekuan darah). Zat ini
digunakan untuk mencegah pembekuan darah dalam transfusi darah dan pada saat
operasi.
- Mencegah persentuhan
dengan permukaan yang kasar, misal menggunakan alat pengambil darah yang sangat
tajam dan permukaan alat yang licin dan halus.
2.
Plasma darah (cairan darah)
a.
Protein, meliputi :
- fibrinogen :
untuk pembekuan darah
- albumin :
menjaga tekanan osmotik darah
- globulin :
membentuk zat kebal / zat antibodi
Berdasarkan kerjanya zat
anti dibedakan :
- prepsipitin :
kerjanya menggumpalkan darah
- lisin :
memecah antigen
- antitoksin :
menetralkan racun
b.
Sari-sari makanan, meliputi :
- glukosa
- asam amino
- asam lemak
- gliserin
c.
Garam mineral, meliputi :
- kation
: Na+, K++, Ca++, Mg++
- anion
: Cl-, HCO3-, PO4-
d.
Zat hasil produksi sel, meliputi :
- hormon
- enzim
- antibodi
e.
Zat hasil sisa metabolisme, meliputi :
- urea
- asam ureat
f.
Gas-gas pelepasan, meliputi :
- O2
- CO2
- N2
Golongan
Darah
Terdapat 3 sistem
penggolongan darah pada manusia :
1. Sistem
MN : golongan darah digolongkan menjadi 3 yaitu M, MN dan N.
2. Sistem
Rh (Rhesus) : golongan darah manusia di golongkan menjadi 2 yaitu Rh+
dan Rh-.
Orang bergolongan Rh+
di dalam eritrositnya terkandung aglutinogen Rhesus, 85% dimiliki orang
berkulit berwarna. Sedang yang bergolongan Rh- dalam eritrositnya
tidak terdapat aglutinogen Rhesus, 85% dimiliki orang berkulit putih.
Apabila bayi bergolongan Rh+
berada dalam kandungan ibu bergolongan RH- , dimanadareah ibu sudah
terbentuk zat anti Rh+ , maka tubuh bayi akankemasukan zat anti Rh+,
dan anak itu akan menderita penyakit kuning sejak lahir yang disebut erythroblastosis
foetalis (sel-sel darah merahnya tidak dapat dewasa).
3. Sistem
A, B, O : Dr. Landsteiner dan Donath membedakan glongan darah
manusia menjadi 4, yaitu A, B, AB dan O.
Golongan darah A : sel darah merahnya mengandung aglutinogen A,
sedang dalam plasmanya terdapat aglutinin b atau zat anti B.
Golongan darah B : sel darah merahnya mengandung aglutinogen B,
sedang dalam plasmanya terdapat aglutinin a atau zat anti A.
Golongan darah AB : sel darah merah mengandung aglutinogen A dan B,
sedang dalam plasmanya tidak terdapat aglutinin a dan b.
Golongan darah O : sel darah merahnya tidak terdapat aglutinogen A
dan B, tetapi plasma nya mengandung aglutinin a dan b.
Aglutinogen (antigen)
berarti zat yang digumpalkan, sedang aglutinin (zat anti) berarti zat yang
menggumpalkan.
D
O
N
O
R
|
|
RESPIEN
|
|||
A g l u t i n i n
|
|||||
A
|
B
|
AB
|
O
|
||
Aglutinin
|
b
|
a
|
-
|
ab
|
|
A
B
AB
O
|
-
+
+
-
|
+
-
+
-
|
-
-
-
-
|
+
+
+
-
|
Keterangan :
+
= terjadi penggumpalan
-
= tidak terjadi penggumpalan
Secara teori golongan daran
AB dapat menerima semua golongan darah disebut respien universal, dan golongan
adrah O dapat memberi kepada semua golongan darah disebut donor universal.
Alat
Peredaran Darah
Alat peredaran darah terdiri
atas jantung (cor) dan pembuluh (vasa darah).
1.
Jantung (cor)
Merupakan alat pemompa
darah. Jantung terdiri dari otot jantung (miokardium), selaput jantung (perikardium)
dan selaput yang membatasi ruangan jantung (endokardium).
Otot jantung mendapatkan zat
makanan dan O2 dari arah melalui arteri koroner. Peristiwa
penyumbatan arteri koroner disebut koronariasis.
Jantung terdiri dari 4
ruang, yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel.
- Atrium (serambi)
Merupakan
ruangan tempat masuknya darah dari pembuluh balik (vena). Atrium kanan (dekter)
dan atrium kiri (sinister) terdapat katup valvula bikuspidalis. Pada
fetus antara atrium kanan danatrium kiri terdapat lubang disebut foramen ovale.
- Ventrikel (bilik)
Ventrikel
mempunyai otot lebih tebal dari atrium, dan ventrikel kiri lebih tebal daripada
ventrikel kanan, karena berfungsi memompakan darah keluar jantung. Antara
ventrikel kanan dan ventrikel kiri terdapat katup valvula trikuspidalis.
Saat ventrikel berkontraksi,
darah dari ventrikel kiri yang kaya O2 dipompakan menuju aorta.
Sedangkan darah dari ventrikel kanan yang kaya CO2 dipompakan
melalui arteri paru-paru (arteri pulmonalis). Bila ventrikel mengendur
(relaksasi) maka jantung akan menerima darah vari vena cava superior, dan vena
cava inferior yang kaya CO2 masuk ke dalam atrium kanan. Sedangkan
darah dari pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis) yang kaya O2
masuk ke atrium kiri.
Pada jantung yang mengempis
(kontraksi) maka tekanan jantung menjadi maksimum disebut sistole. Keadaan
jantung yang relaksasi (mengendur) maksimum, maka tekanan ruang jantung menjadi
minimum disebut diastole.
Jantung manusia berdenyut
kira-kira 70 – 80 kali setiap menit, sehingga dalam sehari ± 100.000 kali. Pada
bayi yang baru lahir berdenyut ± 130 setiap menit. Umur 20 tahun ± 72 /
menit dan 45 tahun ± 75 / menit.
2. Pembuluh darah
- Pembuluh nadi (arteri)
: pembuluh darah yang membawa darah dari jantung.
- Pembuluh vena (balik)
: pembuluh darah yang membawa darah ke jantung.
Perbedaan antara arteri dan
vena.
Obyek
|
Arteri
(pembuluh nadi)
|
Vena
(pembuluh balik)
|
Dinding
Aliran
Darah
Tekanan
Letak
Katup
Nama
|
Tebal, elastis
Meninggalkan jantung
Kaya O2 kecuali
arteri pulmonalis.
Jika terpotong darah
memancar.
Agak ke dalam
Hanya satu dipangkal
aorta.
Sesuai dengan organ yang
dituju.
|
Tipis, kurang elastis
Menuju ke jantung
Kaya CO2
kecuali vena pulmonalis.
Jika terpotong, darah
hanya menetes.
Di permukaan tubuh
Banyak terdapat di
sepanjang vena yang besar.
Sesuai dengan organ yang
ditinggalkan.
|
Macam-macam peredaran
darah :
1. Peredaran
darah kecil, melalui :
Ventrikel kanan à arteri pulmonalis à paru-paru à
vena pulmonalis à atrium kiri.
Atau :
Jantung à paru-paru à jantung
2. Peredaran
darah besar, melalui :
Ventrikel kiri à aorta à arteri à
arteriola à kapiler à venula à vena
à vena cava superior dan vena cava inferior à atrium kanan.
Atau :
Jantung à seluruh tubuh à jantung
3. Sistem
portae
Darah sebelum masuk kembali ke jantung terlebih dahulu masuk ke dalam suatu
organ yang disebut sistem portae.
Pada mamalia/ manusia hanya terdapat satu sistem portae yaitu sistem portae
hepatica.
Pembuluh
limpha (pembuluh getah bening)
1. Pembuluh
limpha dada kanan (ductus limfaticus dekster).
Menerima aliran limpha dari daerah kepala, leher, dada, paru-paru, jantung,
lengan kanan yang bermuara di pembuluh balik di bawah selangka kanan.
2. Pembuluh
limpha dada kiri (ductus thoracikus).
Menerima aliran limpha dari bagian lain danbermuara di pembuluh balik di bawah
selangka kiri. Pembuluh inimerupakan tempat bermuaranya pembuluh-pembuluh kil
atau pembuluh lemak, yaitu pembuluh yang mengumpulkan asam lemak, yang diserap
oleh usus.
Pada kelenjar limpha dibuat
sel-sel darah putih limfosit yang berperan dalam pemberantasan kuman penyakit.
Perbedaan peredaran limpha
dengan peredaran darah
|
|
Peredaran
darah
|
Peredaran
limpha
(
limpha )
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Sistem per-edaran.
Yang dialir kan.
Tenaga pendorong.
Zat yang di angkut.
Pembuluh-nya
|
Tertutup
Darah, berwarna merah.
Kontraksi otot jantung.
O2, CO2,
protein, gula.
Arteri dan vena.
|
Terbuka
Getah bening, ber-warna
kuning ke-putihan.
Kontraksi otot rangka.
Lemak (asam lemak +
gliserin).
Pembuluh getah be-ning
(duktus torak-sikus dan duktus limfatikus dekster)
|
Gangguan pada sistem
sirkulasi
1.
Hemofili : darah sukar membeku akibat faktor keturunan (genetis).
2.
Anemia : penyakit kurang darah, akibat kandungan Hb rendah, kurangnya
eritrosit atau menurunnya volume darah dari normal.
3.
Polistemia : kelebihan eritrosit akibat meningkatnya viskositas
(kekentalan) darah.
4.
Leukimia : kanker darah, akibat bertambahnya leukosit yang tidak
terkendali.
5.
Leukopenia : menurunnya jumlah leukosit karena infeksi kuman tifus
sehingga eritrosit dapat menurun hingga 3000 per mm3.
6.
Thalasemia : rendahnya daya ikat eritrosit terhadap O2 karena
kegagalan pembentukan haemoglobin (eritrosit pecah). Penyakit ini genetis.
7.
Sklerosis : pengerasan pembuluh nadi akibnat endapan senyawa lemak atau
zat kapur.
Aterosklerosis, bila endapannya lemak.
Arteriosklerosis, bila endapannya zat kapur.
8.
Trombus & embolus : penyakit jantung yang disebabkan oleh
penggumpalan di dalam arteri koroner.
9.
Koronarialis : penyempitan arteri koroner pada jantung.
10. Varises
: pelebaran pembuluh vena dan umumnya di bentis, sedang yang di anus
disebut ameien (hemoroit).
11. Hipertensi
: tekanan darah tinggi.
12. Hipotensi
: tekanan darah rendah.
13. Eritroblastosis
fetalis : penyakit kuning bayi, karena kerusakan darah bayi yang baru lahir
akibat kemasukan aglutinin dari luar.
14. Blue
baby : bayi warna biru waktu lahir akibat kelainan jantung (foramen ovale
tidak menutup).
C.
Sistem Imunitas (Kekebalan) pada Manusia
Sel darah putih
bertanggungjawab dalam respons kekebalan. Jika ada zat asing (kuman) masuk ke dalam
tubuh, maka beberapa leukosit akan membuat antibodi. Antibodi adalah
protein sederhana (gamaglobulin) yang dihasilkan oleh limphosit atau larut ke
dalam plasma darah sebagai reaksi terhadap serangan suatu antigen.
Macam-macam kekebalan tubuh
:
1. Kekebalan
aktif : kekebalan tubuh yang diperoleh karena tubuh membuat antibodi
sendiri, meliputi :
- kekebalan aktif buatan : kekebalan tubuh
yang di
peroleh setelah mendapatkan vaksinasi.
- kekebalan aktif alami : kekebalan
tubuh yang di
peroleh setelah seseorang
sembuh dari sakit.
2. Kekebalan
pasif : kekebalan yang terjadi bukan karena tubuh membuat antibodi
sendiri, meliputi :
- kekebalan pasif buatan : diperoleh
setelah tubuh
mendapat antibodi sudah jadi
yang terlarut
dalam serum. Kekalan ini bersifat sementara.
Misal suntikan ATS (Anti Tetanus Serum).
- kekebalan pasif alamiah : bila kekebalan diperoleh
dari ibu selama di dalam kandungan.
Antibodi masuk dari ibu ke fetus melalui pla-
senta atau melalui air susu (ASI) setelah lahir.
Jantung
dan Sistem Sirkulasi Manusia
Satu detakan jantung kita menunjukkan satu pengiriman darah ke seluruh tubuh. Setiap hari, 2000 galon darah yang membawa oksigen dan nutrisi mengalir melalui pembuluh darah yang menghubungkan berbagai organ dan bagian tubuh lainnya. Inilah alasan mengapa jantung dan sistem sirkulasi darah (atau sistem kardiovaskuler) adalah penyokong utama kehidupan manusia.
Ada dua pemeran utama dalam
sistem sirkulasi manusia, yakni jantung dan pembuluh darah.
Jantung adalah sebuah organ
berotot yang bertugas memompa darah ke seluruh organ tubuh dengan melakukan
kontraksi berirama secara repetitif. Untuk memompa darah, jantung biasanya
berdetak 60 hingga 100 kali per menit, atau lebih cepat bila dibutuhkan.
Detakan itu ditentukan oleh
pesan yang dikirimkan oleh tubuh ke jantung. Pesan itulah yang menentukan kapan
jantung memompa lebih banyak atau lebih sedikit darah, tergantung kebutuhan
individu. Ketika kita tidur, jantung akan memompa secukupnya karena organ-organ
tubuh hanya membutuhkan sedikit oksigen saat beristirahat. Sebaliknya, saat
tubuh kita merasa ketakutan atau berolahraga, organ tubuh membutuhkan lebih
banyak oksigen sehingga jantung pun akan memompa lebih banyak darah.
Darah yang dipompa keluar
jantung akan dialirkan melalui dua sirkulasi.
Sirkulasi pertama, yakni
sirkulasi pulmoner, adalah sirkulasi darah yang bermula saat darah keluar dari
rongga bilik kanan ke paru-paru lalu kembali ke rongga serambi kiri jantung.
Setelah meninggalkan bilik kanan, darah mengalir melalui pembuluh kapiler yang
mengelilingi kantong-kantong udara di paru-paru. Di sinilah darah menyerap
oksigen (yang kita hirup) dan melepaskan karbondioksida (yang kita keluarkan
melalui hembusan napas).
Selanjutnya, darah di
serambi kiri akan dialirkan ke bilik kiri. Sirkulasi sistemik pun dimulai saat
darah yang kaya akan oksigen itu dialirkan ke luar dari bilik kiri melalui
aorta ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru. Darah kemudian kembali ke jantung
melalui serambi kanan.
Beberapa
Penyakit yang Berhubungan dengan Jantung dan Sistem Sirkulasi Manusia
1. Tekanan Darah Tinggi/Rendah
Nilai tekanan darah seseorang ditentukan oleh tekanan sistolik dan diastolik. Tekanan sistolik adalah tekanan yang dihasilkan saat jantung memompa darah melalui arteri ke seluruh tubuh, sementara tekanan diastolik merupakan tekanan yang dialami oleh arteri saat jantung beristirahat di setiap detak/pemompaan.
1. Tekanan Darah Tinggi/Rendah
Nilai tekanan darah seseorang ditentukan oleh tekanan sistolik dan diastolik. Tekanan sistolik adalah tekanan yang dihasilkan saat jantung memompa darah melalui arteri ke seluruh tubuh, sementara tekanan diastolik merupakan tekanan yang dialami oleh arteri saat jantung beristirahat di setiap detak/pemompaan.
Tekanan darah yang normal
adalah sekitar atau di bawah 120/8o mmHg. Bila tekanan darah seseorang sering
berada di atas angka itu, maka dianggap mengalami hipertensi (tekanan darah
tinggi). Bila tekanan darahnya ada di 90/60 atau di bawahnya, maka dianggap
mengalami hipotensi (tekanan darah rendah).
2.
Penyakit Jantung Koroner
Ini adalah kelainan jantung yang paling sering dialami oleh orang dewasa. Penyakit ini disebabkan oleh ateroskeloris, yaitu penumpulan plak lemak, kalsium, dan sel mati di bagian dalam arteri koroner (pembuluh yang dilewati darah saat menuju ke jantung) sehingga menghambat aliran darah.
Ini adalah kelainan jantung yang paling sering dialami oleh orang dewasa. Penyakit ini disebabkan oleh ateroskeloris, yaitu penumpulan plak lemak, kalsium, dan sel mati di bagian dalam arteri koroner (pembuluh yang dilewati darah saat menuju ke jantung) sehingga menghambat aliran darah.
Akibatnya, otot-otot jantung
akan rusak karena kekurangan oksigen. Selain itu, penyakit jantung koroner juga
dapat memicu terjadinya serangan jantung.
Untuk mengetahui lebih
lanjut tentang serangan jantung, Anda dapat membacanya di artikel yang berjudul
Serangan
Jantung ini.
3.
Kolesterol Tinggi
Kolesterol adalah substansi yang ditemukan di sel-sel tubuh, darah, dan beberapa makanan yang kita konsumsi. Terlalu banyak kolesterol dalam darah, dikenal dengan nama hiperkolesterolemia atau hiperlipidemia, dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan memicu serangan jantung.
Kolesterol adalah substansi yang ditemukan di sel-sel tubuh, darah, dan beberapa makanan yang kita konsumsi. Terlalu banyak kolesterol dalam darah, dikenal dengan nama hiperkolesterolemia atau hiperlipidemia, dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan memicu serangan jantung.